Ada apa Djogyakarta, apa kabarmu kini apakah masih dilanda kesedihan atau mulai membangun kembali semangat yang ada dengan bergumul-gumul mencari serpihan-serpihan harapan yang masih tersisa walaupun hanya penderitaan yang tersisa dilubuk hati yang paling dalam. waktu telah berlalu dengan sangat cepat
hingga tak sadar aku akan, telah berlalunya bencana yang menggoyahkan sendi-sendi tanah kelahiranku ini sampai pada keadaan yang terasa dimana tak ada harapan lagi yang tersisa dari bayang-bayang yang semu hingga menusuk kalbuku yang paling dalam adakah hikmah yang dapat diambil dari semua cobaan yang menerpa ini apakah hanya ada sebuah bekas luka kepedihan yang tersisa. djogya, djogya, djogya itulah kata-kata yang dapat kuucapkan pada saat terjadinya amukan sang khalik akan daratan yang kusebut dengan "Tanah Bagi Para Raja" akan terkenang dalam sanubariku hingga hilang rasa kepedihan ini tapi kurasa kesedihan ini takkan hilang dari ingatan yang terdalam dan akan ku bawa sampai ujung hayat ku.
hingga tak sadar aku akan, telah berlalunya bencana yang menggoyahkan sendi-sendi tanah kelahiranku ini sampai pada keadaan yang terasa dimana tak ada harapan lagi yang tersisa dari bayang-bayang yang semu hingga menusuk kalbuku yang paling dalam adakah hikmah yang dapat diambil dari semua cobaan yang menerpa ini apakah hanya ada sebuah bekas luka kepedihan yang tersisa. djogya, djogya, djogya itulah kata-kata yang dapat kuucapkan pada saat terjadinya amukan sang khalik akan daratan yang kusebut dengan "Tanah Bagi Para Raja" akan terkenang dalam sanubariku hingga hilang rasa kepedihan ini tapi kurasa kesedihan ini takkan hilang dari ingatan yang terdalam dan akan ku bawa sampai ujung hayat ku.
By: ATP
